Pandangan Slow Living adalah suatu pemikiran di mana Anda menciptakan gaya hidup yang lebih bermakna dan sadar sesuai dengan nilai-nilai terpenting dalam hidup Anda.
Ini berarti melakukan segala sesuatu dengan kecepatan yang tepat. Alih-alih berupaya melakukan segala sesuatu lebih cepat, gerakan lambat berfokus pada melakukan segala sesuatu dengan lebih baik. Seringkali, ini berarti melambat, melakukan lebih sedikit, dan memprioritaskan waktu yang cukup pada hal-hal yang paling berarti bagi Anda.
Dengan melambat dan dengan sengaja menempatkan nilai-nilai sejati Anda di tengah-tengah gaya hidup Anda, pandangan slow living mendorong Anda untuk hidup dengan kesadaran diri dan membuat keputusan yang sadar dan bermakna demi kesejahteraan Anda dan planet ini.
Slow living menyangkal bahwa sibuk sama dengan sukses atau penting. Ini berarti hadir dan berada dalam saat ini, merayakan kualitas daripada kuantitas, hidup dengan maksud, sadar, dan dipertimbangkan. Mengadopsi pemikiran yang lebih lambat adalah untuk mematikan otomatis dan memberikan ruang bagi refleksi dan kesadaran diri.
Slow living berarti hidup lebih baik, bukan lebih cepat.
Sejarah Gerakan Lambat
Slow living merupakan bagian dari gerakan lambat yang dimulai pada tahun 1980-an di Italia. Menghadapi dibukanya restoran cepat saji McDonald’s di tengah-tengah Roma, Carlo Petrini dan sekelompok aktivis membentuk Slow Food, sebuah gerakan yang mempertahankan tradisi makanan regional. Gerakan slow food sekarang memiliki pendukung di lebih dari 150 negara dan terus melindungi tradisi gastronomi, mendorong pembayaran yang adil bagi para produsen, mendorong kenikmatan makanan berkualitas, dan terlibat dalam kegiatan-kegiatan seputar keberlanjutan.
Carl Honoré, salah satu penulis dan pembicara paling terkenal dalam gerakan lambat, membantu membawa konsep slow living ke ranah utama pada tahun 2004 dengan penerbitan bukunya yang berjudul “In Praise of Slowness.” Honoré menjelaskan bagaimana Slow Food memicu gerakan lambat yang lebih luas, dengan ‘lambat’ sekarang diterapkan pada bidang-bidang kehidupan lain yang mengalami percepatan besar, termasuk pekerjaan, pengasuhan anak, dan rekreasi.
Sejak penerbitan buku ini, kecepatan dengan yang kita hidup terus meningkat, tetapi kesadaran akan gerakan slow living juga semakin meningkat. Hari ini, perjalanan lambat, mode lambat, kebugaran lambat, berkebun lambat, desain lambat, pemikiran lambat, berita lambat, dan bekerja secara lambat semuanya merupakan contoh-contoh cabang-cabang lebih lanjut dari gerakan slow living. Semakin banyak orang menyadari bahwa lebih cepat tidak selalu lebih baik.